Oktober 2019

Kamis, 31 Oktober 2019

Isolasi DNA Buah (Pisang)



Kelas/Semester : Kelas XII SMA/MA semester 2.
Standar Kompetensi:
Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip substansi genetik pada makhluk hidup.
Kompetensi Dasar:
   Mendeskripsikan hubungan antara gen, DNA, dan kromosom.
Indikator:
Ø  Mengetahui struktur gen, DNA dan kromosom melalui hasil percobaan
Ø  Menjelaskan hubungan antara gen, DNA dan kromosom melalui hasil percobaan
Tujuan praktikum:
   Tujuan dari praktikum kali ini adalah,
1.Untuk mengetahui cara/metode yang benar untuk memisahkan (mengisolasi) DNA dari buah-buahan.
2.Mengetahui peran sabun dalam  melakukan percobaan isolasi DNA
3.Mengetahui gambaran struktur DNA buah secara konkrit.
Dasar Teori
DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) adalah master molecul (molekul utama) yang mengkode semua informasi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme dalam setiap organisme (Jamilah, 2005). DNA ini tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula deoksiribosa, basa nitrogen dan fosfat yang tergabung membentuk nukleotida (Istanti, 1999). Molekul DNA ini terikat membentuk kromosom, dan ditemukan di nukleus, mitokondria dan kloroplas. DNA yang menyusun kromosom ini merupakan nukleotida rangkap yang tersusun heliks ganda (double helix), dimana basa nitrogen dan kedua ”benang” polinukleotida saling berpasangan dalam pasangan yang tetap melalui ikatan hidrogen dan antara nukleotida yang satu dengan nukleotida yang lain dihubungkan dengan ikatan fosfat. DNA terdapat di dalam setiap sel makhluk hidup dan disebut sebagai ”cetak biru kehidupan” karena molekul ini berperan penting sebagai pembawa informasi hereditas yang menentukan struktur protein dan proses metabolisme lain (Jamilah, 2005).
Proses isolasi DNA diawali dengan proses ekstraksi DNA. Hal ini bertujuan untuk memisahkan DNA dengan partikel lain yang tidak diinginkan. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati, sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada DNA. Untuk mengeluarkan DNA dari sel, dapat dilakukan dengan memecahkan dinding sel, membran plasma dan membran inti baik dengan cara mekanik maupun secara kimiawi. Cara mekanik bisa dilakukan dengan pemblenderan atau penggerus menggunakan mortar dan pistil. Sedangkan secara kimiawi dapat dengan pemberian yang dapat merusak membran sel dan membran inti, salah satunya adalah deterjen.
Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat dilakukan karena deterjen dapat menyebabkan rusaknya mebran sel, melalui ikatan yang dibentuk melalui sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak pada membran membentuk senyawa ”lipid protein-deterjen kompleks”. Senyawa tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat membentuk suatu ikatan kimia (Machmud, 2006).
Alat dan Bahan
   Alat:
1.      Beaker glass atau gelas aqua
2.      Pisau
3.      Pengaduk
4.      Penyaring (tissu / kapas)
5.      Mesin blender
6.      Spatula
7.      Tabung reaksi dan rak tabung
   Bahan:
1.      Buah Pisang & alpukat
2.      Deterjen & sabun
3.      Aquades
4.      Garam dapur
5.      Etanol 96% dingin (Etanol & es Batu)

Cara Kerja:
1. Melarutkan sabun colek secukupnya ke dalam 30 ml aquades, diaduk pelan selama 15 menit.
2. Ambil 50 gram daging buah ditambah 50 ml aquades dimasukkan ke dalam mesin blender, kemudian diblender selama 40 detik.
3. Lalu campurkan 10 ml masing-masing larutan sabun dicampurkan dengan masing-masing 10 ml jus buah
4. Menambahkan 1 spatula garam dapur kemudian diaduk selama 5 menit sampai diperoleh campuran yang homogen.
5. Menyaring campuran yang dihasilkan pada point sebelumnya sebanyak dua kali
6. 6 ml hasil penyaringan pada point dia atas dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan menambahkan 5 mL etanol 96% dingin
7. Mengamati proses timbulnya DNA, meliputi waktu yang diperlukan, warna, serta banyak sedikitnya DNA yang terbentuk.
Hasil Pengamatan:
No
Buah
Perlakuan
Hasil pengamatan
Warna
Bentuk
Waktu
Jumlah
1.
Pisang
Diberi sabun colek






Deterjen




2.
Alpukat
Sabun colek






Deterjen





Rabu, 30 Oktober 2019

SINTAKS 45 : Model Pembelajaran dalam Student Centered Learning (SCL)


 
Pada hari ini saya akan membagikan softfile buku karya pak Moch. Agus Krisno Budiyanto yang berjudul  SINTAKS 45 : Model Pembelajaran dalam Student Centered Learning (SCL). Dalam buku ini banyak sekali metode pembelajaran yang bisa kita pakai sebagai guru untuk menambah wawasan kita dalam mengajar anak didik kita dikelas agar lebih bermakna untuk mereka.


Selasa, 29 Oktober 2019

Gerak



Apa kalian tahu bagaimana mobil bisa bergerak? 
Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda dari posisi awal. Benda dapat dikatakan bergerak apabila mengalami perpindahan (perubahan posisi) dari suatu titik acuan dan menempuh suatu jarak tertentu. Benda yang bergerak akan melalui suatu lintasan tertentu. Lintasan dapat berupa :
a.       Lintasan yang lurus
b.      Lintasan melingkar atau parabola
c.       Lintasan tidak beraturan.
Namun, pada bagian ini kita akan mempelajari bagaimana gerak benda pada lintasan yang lurus. Benda yang bergerak pada suatu lintasan yang lurus, melibatkan waktu, jarak, dan kecepatan. 
Gerak lurus adalah gerak suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus. Gerak luruus dibedakan menjadi dua, yaitu gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.
a.         Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu objek, dimana dalam gerak ini kecepatannnya tetap dikarenakan tidak adanya percepatan, maka nilai percepatannya sama dengan 0
b.         Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu objek dimana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan dengan nilai konstan atau tetap.


Senin, 28 Oktober 2019

Gempa Bumi


    Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang dialami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang dilaporkan oleh observatorium seismologi nasional yang diukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude.

 Jenis gempa bumi
A.    Berdasarkan penyebab
1.               Gempa bumi tektonik
        Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
        Ketika lempeng patah menjadi 2 bagian, maka masing-masing bagian akan bergerak menjauh. Daerah lempeng yang patah tersebut dinamakan  (patahan/sesar). Sesar yang terjadi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, bergantung pada bagaimana sebuah gaya bekerja pada lempeng.


Lempengan bumi

    Ketika sebuah lempeng ditarik berlawanan oleh sebuah gaya, maka akan terbentuk sesar normal seperti pada Gambar 5.30a. Pada sesar normal, struktur batuan lempeng yang ada di atas sesar akan bergeser turun dibandingkan struktur batuan lempeng yang ada di bawah sesar.
    Sebuah gaya yang mendorong lempeng saling mendekat akan menekan lempeng tersebut dari arah yang berlawanan. Gaya dorong ini menyebabkan struktur batuan lempeng di bagian atas sesar bergerak naik. Fenomena ini disebut (sesar terbalik). 
   Sebuah gaya geser yang bekerja pada lempeng akan membentuk (sesar geser). Gaya geser mengakibatkan lempeng di kedua sisi sesar geser bergerak berlawanan pada permukaan Bumi. 

     Gempa bumi vulkanik (gunung api)
       Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

B.     Berdasarkan kedalaman
1.      Gempa bumi dalam

1. Gempa bumi dalam
Adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

2. Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

3. Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

C. Berdasarkan gelombang/getaran gempa
1. Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang lungituudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7–14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.

2. Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4–7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.

     Kekuatan gempa pada sebuah daerah dinyatakan dengan Skala Richter. Pengukuran kekuatan gempa didasarkan pada amplitudo atau grafik gelombang seismik di seismogram. Skala Richter menunjukkan besarnya energi gempa yang dilepaskan. Berdasarkan gempa yang terjadi sampai saat ini, rentang Skala Richter antara 1,0 – 10,0. Setiap kenaikan 1,0 skala, energi gempa yang dihasilkan 32 kali lebih besar. Misalnya, sebuah gempa dengan kekuatan 6,8 Skala Richter melepaskan energi 32 kali lebih besar dibandingkan energi yang dilepaskan gempa dengan kekuatan 5,8 Skala Richter. Pencatatan di seismogram juga akan menunjukkan gelombang gempa 6,8 Skala Richter lebih tinggi dibandingkan gelombang gempa berkekuatan 5,8 Skala Richter.
   Besarnya  sebuah gempa akan memengaruhi besarnya energi yang dilepaskan. Semakin besar  sebuah gempa, maka energi yang dilepaskan juga semakin besar. Akibatnya, kerusakan yang terjadi juga semakin besar.

Mitigasi bencana Gempa Bumi
A. Ketika berlangsung gempa

1. Yang pertama sekali adalah DON’T BE PANIC, kuasai diri anda bahwa anda dapat lepas dari bencana tersebut.

2. Menghindar dari bangunan, pohon, tiang listrik dsb yang berkemungkinan roboh menimpa kita. Jika anda berada dalam gedung, berusahalah untuk lari keluar. Jika tidak memungkinkan berlindunglah di bawah meja yang kuat, tempat tidur. Atau berlindunglah di pojok bangunan, karena lebih kuat tertopang.

3. Perhatikan tempat anda berdiri, karena gempa yang besar akan memungkinkan terjadinya rengkahan tanah.

4. Jika anda sedang berkendara, matikan kendaraan anda dan turunlah. Jika anda sedang berada di pantai, maka berlarilah menjauhi pantai tersebut. jika anda sedang berada di daerah pegunungan, maka perhatikan disekitar anda apakah ada kemungkinan longsor.

B. Setelah terjadi gempa

1. Jika anda masih berada dalam gedung, maka yu keluar dengan tertib, jangan gunakan Lift, gunakanlah tangga.

2. Periksa sekeliling anda, apakah ada kerusakan, baik itu listrik padam, kebocoran gas, dinding retak dsbnya. Periksa juga apakah ada yang terluka. Jika ya, lakukanlah pertolongan pertama.

3. Hindari bangunan yang kelihatannya hampir roboh atau berpotensi untuk roboh

Minggu, 27 Oktober 2019

Kalor 2



Apakah kalian tahu jika kalor bisa mengubah wujud benda?

Suatu zat apabila diberi kalor terus-menerus dan mencapai suhu maksimum, maka zat akan mengalami perubahan wujud. Peristiwa ini juga berlaku jika suatu zat melepaskan kalor terus-menerus dan mencapai suhu minimumnya. Oleh karena itu, selain kalor dapat digunakan untuk mengubah suhu zat, juga dapat digunakan untuk mengubah wujud zat. Perubahan wujud suatu zat akibat pengaruh kalor dapat digambarkan dalam skema berikut :

Keterangan:

1 = mencair/melebur
2 = membeku
3 = menguap
4 = mengembun
5 = menyublim
6 = mengkristal



Sabtu, 26 Oktober 2019

Kalor 1


Apa sih Kalor itu? 
Sama tidak dengan suhu?

    Pengertian kalor berbeda dengan pengertian suhu. Suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda, sedangkan kalor adalah energi yang dipindahkan dari suatu benda ke benda lainnya kerena perbedaan suhu/temperatur. Kalor memiliki dua macam satuan, yaitu joule dan kalori. Mengenai konversi kedua besaran tersebut, adalah seperti berikut:
1 joule = 0,24 Kalori
1 kalori = 4,2 Joule

Sudah mengerti tentang apa itu kalor?
Semoga mengerti yaa..

    Sekarang kita lihat, kira-kira Apa yang terjadi apabila dua zat cair yang berbeda suhunya dicampur menjadi satu? Bagaimana hubungan antara kalor terhadap perubahan suhu suatu zat? Adakah hubungan antara kalor yang diterima dan kalor yang dilepaskan oleh suatu zat?

  Semua benda dapat melepas dan menerima kalor. Benda-benda yang bersuhu lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung melepaskan kalor. Demikian juga sebaliknya benda-benda yang bersuhu lebih rendah dari lingkungannya akan cenderung menerima kalor untuk menstabilkan kondisi dengan lingkungan di sekitarnya. Suhu zat akan berubah ketika zat tersebut melepas atau menerima kalor. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa kalor dapat mengubah suhu suatu benda. 
    Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang yang diperlukan oleh suatu zat bermassa 1 kg untuk menaikkan suhu 1 °C. Sebagai contoh, kalor jenis air 4.200 J/kg °C, artinya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 °C adalah 4.200 J. Kalor jenis suatu zat dapat diukur dengan alat kalorimeter. Perhatikan tabel kalor jenis dari berbagai bahan dibawah!


Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau menurunkan suhu suatu benda bergantung pada:
Ø   massa benda (m)
Ø   jenis benda / kalor jenis benda (c)
Ø   perubahan suhu (Δt )
Oleh karena itu, hubungan banyaknya kalor, massa zat, kalor jenis zat, dan perubahan suhu zat dapat dinyatakan dalam persamaan.
Q = m . c . Δt
Keterangan:
Q = Banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan (joule)
m = Massa zat (kg)
c = Kalor jenis zat (joule/kg °C)

Δt = Perubahan suhu (°C)



Kamis, 24 Oktober 2019

Malas Memeriksa Ulangan? Yuk Buat Soal dengan Google Form


Banyaknya tuntutan dalam mengajar terkadang membuat seorang guru mengesampingkan untuk segera mengoreksi hasil ulangan harian atau tugas lainnya karena kesibukannya, yang akhirnya hasil pekerjaan siswa dapat dikoreksi setelah beberapa hari atau pun beberapa minggu yang menyebabkan anak-anak terlambat mendapat kan hasil yang mereka capai.

Disini saya ingin berbagi sedikit tentang cara agar setelah ulangan nilai siswa kita langsung muncul, salahsatu alat bantu pengajaran yang saya pakai adalah google form.  




Yuk, inilah cara-caranya :


Soal Latihan Kalor



1. Air bermassa 1 Kg berada pada suhu 20° C dipanasi hingga suhu 80° C. Jika kalor jenis air adalah 1 kkal/kg ° C tentukan jumlah kalor yang diperlukan, nyatakan dalam satuan kalori!

2. Air bermassa 100 gram berada pada suhu 20° C dipanasi hingga mendidih. Jika kalor jenis air adalah 4200 J/kg ° C tentukan jumlah kalor yang diperlukan, nyatakan dalam satuan joule! 

3. Es massa 200 gram bersuhu − 5°C dipanasi hingga suhunya menjadi − 1° C, jika kalor jenis es adalah 0,5 kal/gr ° C. Tentukan berapa kalori kalor yang diperlukan dalam proses tersebut!

4. 4 kg besi dipanaskan dari suhu 20° C hingga 70° C. kalor jenis besi 460 J/kg ° C. Energi panas diperlukan adalah ...

5. Diketahui kalor jenis air 4200 J/kg ° C. Jika 84000 J kalor diberikan kedalah 5 kg air, suhu air akan naik sebesar ?

6. Untuk menaikkan suhu air laut 1°C diperlukan kalor 3900 Joule. Jika kalor jenis air laut 3,9 × 103 J/Kg°C, maka massa air laut adalah …

7. Tembaga bermassa 2 kg dengan suhu 30°C. Menerima kalor sebesar 39.000 J. Jika kalor jenis tembaga 390 J/kg °C, maka suhu akhir dari tembaga adalah …

7.     Untuk menaikkan suhu 5 kg air dari 15°C menjadi 40°C diperlukan kalor sebanyak…. (kalor jenis air 4200 J/Kg° C)

8. 2 kg air dari suhu 24°C dipanaskan menjadi 90°C. Jika kalor jenis 4.200 Joule/kg°C, maka kalor yang diterima air adalah …

Selasa, 22 Oktober 2019

Pembelahan Sel




Pembelahan sel adalah peristiwa dimana sebuah sel membelah menjadi dua atau lebih sel baru. Pembelahan Sel merupakan cara sel untuk memperbanyak diri atau yang disebut dengan bahasa ilmiahnya proses reproduksi sel.


Pembentukan sel-sel baru atau anakan dari sel yang sudah ada sebelumnya dapat terjadi melalui proses pembelahan sel. Pembelahan sel dibedakan menjadi pembelahan Amitosis, mitosis dan meiosis.
1.       Pembelahan Amitosis
Merupakan pembelahan sel yang terjadi secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Amitosis terjadi pada reproduksi aseksual organisme prokariotik, misalnya bakteri.
2.      Pembelahan Mitosis
Pembelahan sel yang menghasilkan 2 buah sel anakan yang mempunyai karakter yang sama dengan sel induknya. Pembelahan sel secara mitosis memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
                     a. Lokasi pembelahan ada di sel tubuh
                     b. Jumlah pembelahan 1 kali
                     c. Jumlah sel anak hasil pembelahan dari satu sel induk menghasilkan 2 sel anak.
                     d. Jumlah kromosom anak Diploid (2n)
                     e.Komponen genetik sama dengan induk
                     f. Tujuan pembelahan untuk pertumbuhan dan regenerasi

         Mitosis terdiri atas 4 fase yaitu fase profase, metaphase, anaphase dan telophase yang terjadi berturut terlihat pada gambar berikut :

3.    Pembelahan Meiosis
Meiosis disebut juga pembelahan reduksi yaitu pembelahan sel induk diploid  2n,menghasilkan empat sel anakan haploid n. Pembelahan reduksi ini terjadi pada proses pembentukan sel gamet  (gametogenesis), yaitu pembentukan sel sperma (spermatogenesis) dan pembentkan sel telur (oogenesis). Berikut adalah ciri-ciri pembelahan sel secara meiosis :
                      a.Lokasi pembelahan sel gonad atau sel kelamin
                      b.Jumlah pembelahan dua kali yaitu meiosis I dan meiosis II
                      c.Jumlah sel anak hasil pembelahan 1 sel induk menghasilkan 4 sel anak
                      d.Jumlah kromosom anak haploid (n)
                      e.Tujuan pembentukan gamet

Berikut adalah fase-fase pembelahan sel secara meiosis: